Perdagangan Internasional



 A. Pengertian Perdagangan Internasional

Perdagangan internasional merupakan suatu aktivitas berdagang yang dilakukan oleh dua negara yang berbeda. Perdagangan internasional dapat disebut pula sebagai international trade dan telah ada sejak pertengahan abad. Lebih jelasnya, perdagangan internasional ini dapat terjadi ketika ada kegiatan perdagangan yang dilakukan oleh dua negara berbeda dan tentu saja kegiatan tersebut telah disetujui oleh keduanya.

Ada tiga bentuk hubungan ekonomi di antaranya adalah sebagai berikut:

  • Terjadinya pertukaran output atau hasil yang diperoleh suatu negara dengan negara lain yang telah menjalin kerja sama.
  • Terbentuknya hubungan ekonomi dalam bentuk hutang piutang yang terjadi antar negara.
  • Terjadinya pertukaran aliran produksi maupun pertukaran sarana produksi.


B. Tujuan Perdagangan Internasional

Perdagangan internasional memiliki tujuan utama yaitu untuk meningkatkan Gross Domestic Product atau GDP, artinya perdagangan internasional bertujuan untuk meningkatkan total nilai dari produksi barang maupun jasa yang dijual oleh suatu negara pada negara lain selama satu tahun lamanya.

Perdagangan internasional juga memiliki lima tujuan lain sebagai berikut:

1. Menaikan Devisa Negara

Melalui pertukaran perdagangan dengan cara mengimpor maupun mengekspor barang yang ada di dalam ke luar negeri dan begitu pula sebaliknya. Apabila devisa negara meningkat, maka akan menyebabkan beberapa hal ini.


2. Pertumbuhan ekonomi

Pertumbuhan ekonomi atau kenaikan produk nasional bruto (GDP) ini dihasilkan melalui faktor produksi milik warga negaranya yang tinggal di dalam maupun luar negeri dan warga negara yang tinggal di dalamnya maupun yang tinggal di luar negeri tidak termasuk dalam GDP, jadi hanya faktor produksinya saja.


3. Mempengaruhi stabilitas harga barang ekspor

Stabilitas harga yang dimaksud merupakan cara pemerintah mempertahankan harga ketika terjadi fenomena inflasi yang mulai meninggi. Inflasi sendiri merupakan peningkatan ketersediaan uang, sehingga dapat menyebabkan kenaikan harga barang.


4. Eksistensi tenaga kerja

Eksistensi tenaga kerja merupakan salah satu faktor yang dapat memengaruhi kelancaran dari segala tindakan yang berhubungan dengan pengadaan barang maupun jasa.


5. Memenuhi Kebutuhan di Negara Lain

Kerjasama perdagangan internasional dapat membuat negara lain yang tidak memiliki barang maupun jasa yang diinginkan menjadi terpenuhi. Contohnya, Indonesia merupakan salah satu negara di Asia yang mengolah kedelai menjadi tempe, berbeda dengan negara di Eropa maupun Amerika.


6. Memperoleh Keuntungan Internal serta Eksternal

Kebijakan perdagangan internasional ini tentu memiliki tujuan untuk mendapatkan keuntungan secara internal maupun eksternal. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, negara tidak akan mampu untuk memenuhi kebutuhan penduduknya apabila negara tersebut tidak melakukan kerja sama dengan negara lain dan hanya mengandalkan dana atau anggaran dari pungutan pajak saja.


7. Memperluas Pasar

Tujuan dari perdagangan internasional selanjutnya adalah untuk memperluas pasar. Perdagangan internasional memiliki tujuan agar sebuah perusahaan yang ada dalam negara tersebut dapat menjalankan mesin produksinya secara maksimal dan dapat menjual stock produknya tanpa perlu mengkhawatirkan kelebihan produksi yang dapat mengakibatkan turunnya harga produk maupun jasa yang dijual.


8. Transfer Teknologi Modern

Perdagangan internasional juga dilakukan demi memperoleh keuntungan dalam hal teknologi modern yang tidak bisa atau belum diproduksi atau diperoleh dari dalam negeri, sehingga membutuhkan kerja sama dengan pihak luar.Transfer teknologi modern yang dimaksud dapat berupa mesin maupun vaksin seperti saat ini, Indonesia belum bisa memproduksi dan menguji keefektifan dari vaksin untuk virus Covid-19, sehingga negara lain memberikan vaksin hal produksinya untuk Indonesia dan lain sebagainya.


C. Manfaat Perdagangan Internasional

Manfaat yang dapat diperoleh oleh negara yang melakukan kerja sama dengan negara lain dalam perdagangan internasional, manfaat-manfaat tersebut dikemukakan oleh Nazarudin Malik. Berikut penjelasannya.

1. Membentuk hubungan persahabatan antar negara

Dengan menjalin kerja sama antar negara, maka negara tersebut dapat membentuk relasi persahabatan dengan negara lain.


2. Dapat menciptakan efisiensi serta spesialisasi

Perdagangan internasional dapat membuat suatu negara memiliki spesialisasi di satu bidang ekonomi. Artinya, negara yang membangun kerja sama tersebut akan memiliki penduduk yang mempunyai keahlian khusus serta berbeda dari negara.


3. Dapat meningkatkan kemakmuran negara

Kegiatan perdagangan internasional dapat membawa kemakmuran pada suatu negara yang menyetujui kerja sama tersebut.


4. Dapat mengurangi pengangguran

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, apabila produsen mendapatkan banyak pesanan dan permintaan konsumen maka produsen perlu menambah tenaga kerja agar dapat melakukan pekerjaan dengan maksimal.


5. Mentransfer ilmu pengetahuan serta teknologi

Perdagangan internasional dapat memungkinkan negara melakukan ekspor barang dengan basis teknologi canggih, seperti mesin maupun alat modern kepada negara yang lebih membutuhkan. 


6. Dapat menstabilkan harga

Secara tidak langsung, perdagangan internasional dapat menstabilkan harga yang beredar di pasar domestik negara tertentu.


D. Kerugian dari Perdagangan Internasional

Berikut kerugian-kerugian yang akan dirasakan jika mengikuti perdagangan internasional.

  • Kemudahan mendapatkan produk impor di pasar dalam negeri bisa menghambat pertumbuhan sektor industri dalam negeri.
  • Barang impor dengan barang kualitas tinggi dan murah memunculkan perilaku konsumtif.
  • Untuk memenuhi kebutuhan pasar dunia maka akan ada eksploitasi sumber daya alam.
  • Terlalu bergantung pada iptek dan modal asing sehingga pertumbuhan industri terhambat.
  • Persaingan industri yang tidak sehat membuat usaha yang bermodal kecil gulung tikar.

E. Contoh Perdagangan Internasional

Berikut adalah beberapa contoh dari aktivitas perdagangan internasional:

1. Perdagangan internasional ekspor

Kegiatan ekspor merupakan salah satu kegiatan yang sering dilakukan oleh Indonesia. Salah satunya merupakan ekspor sumber daya alam seperti lobster dan lain sebagainya.

2. Perdagangan internasional impor

Kebalikannya dari ekspor, perdagangan internasional impor berarti negara membeli suatu barang maupun jasa dari negara lain.

3. Perdagangan internasional barter

Barter merupakan salah satu cara untuk mendapatkan barang maupun jasa yang diinginkan oleh seseorang dengan cara menukar dengan nominal atau harga yang sesuai dengan barang yang dibarter tersebut.

4. Perdagangan internasional konsumsi

Perdagangan internasional konsumsi merupakan kegiatan yang dilakukan dengan cara menitipkan barang yang dijual ke pasar bebas.


F. Kebijakan Perdagangan Internasional

Ada delapan kebijakan perdagangan internasional, di antaranya adalah sebagai berikut.

  • Tarif, merupakan pajak yang dikenakan pada barang yang diimpor.
  • Subsidi ekspor, pembayaran yang dibayarkan kepada perusahaan maupun perorangan yang akan menjual barang ke luar negeri.
  • Pembatasan impor, pembatasan langsung yang dikenakan atas jumlah barang yang diperbolehkan untuk diimpor.
  • Pengekangan ekspor secara sukarela, merupakan kesepakatan pengendalian secara sukarela.
  • Persyaratan kandungan lokal, aturan mengenai bagian tertentu yang dari unit fisik.
  • Subsidi kredit ekspor, wujudnya berupa pinjaman yang disubsidi kepada pembeli.

G. Faktor Penggerak Perdagangan Internasional

1. Perbedaan sumber daya alam

Adanya perbedaan sumber daya, iklim, dan kualitas sumber daya manusia sehingga menimbulkan perbedaan kuantitas dan kualitas hasil produksi.

2. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek)

Setiap negara mengalami perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) yang berbeda-beda. 

3. Terjadinya kelebihan produksi sehingga memerlukan perluasan usaha

Jika suatu negara mengalami kelebihan produksi (barang) maka barang itu lebih baik di jual ke negara lain. 

4. Warga negara lain memiliki ketertarikan pada suatu produk yang sama

Perkembangan globalisasi tidak menutup kemungkinan bahwa akan ada warga negara lain yang menyukai produk dalam negeri. 

5. Adanya keinginan untuk menjalin kerja sama dengan negara lain

Salah satu kerja sama yang bisa dilakukan dengan negara lain adalah melakukan perdagangan internasional karena dengan perdagangan internasional maka kedua negara atau lebih akan mendapatkan keuntungan yang sama.


H. Faktor Penghambat Perdagangan Internasional

1. Nilai tukar yang berbeda

Setiap negara memiliki mata uangnya sendiri dan setiap mata uang memiliki sifat fluktuasi yang berdasarkan mekanisme pasar.

2. Kebijakan ekonomi internasional

Beberapa negara sudah menerapkan perdagangan bebas. Namun, jika ada suatu negara yang menerapkan kebijakan pembatasan impor maka perdagangan internasional menjadi terhambat.

3. Terjadinya konflik pada suatu negara

Dalam hal ini, konflik yang dimaksud, seperti kekacauan politik, peperangan kerusuhan, dan sebagainya. Jika terjadi konflik pada suatu negara maka proses perdagangan internasional menjadi terganggu.

4. Kegiatan ekspor dan impor yang terlalu lama

Kegiatan ekspor dan impor menjadi peran penting dalam terjadinya perdagangan internasional. Namun, kegiatan ini harus melewati bea impor dan bea ekspor pada suatu negara sehingga kegiatan ekspor dan impor membutuhkan waktu yang lama.

5. Kualitas sumber daya manusia yang rendah

Kualitas sumber daya manusia yang baik akan menghasilkan proses produksi yang maksimal. Jika suatu negara tidak memiliki sumber daya alam yang banyak maka negara tersebut bisa memaksimalkan sumber daya manusianya.


I. Neraca Pembayaran

Neraca pembayaran (balance of payment /BOP) adalah catatan yang dilakukan secara sistemik atas keseluruhan transaksi ekonomi yang dilakukan oleh suatu negara dengan negara lain yang berupa perdagangan barang dan jasa, transfer keuangan, dan moneter antara penduduk Indonesia dengan penduduk luar negeri selama satu periode tertentu.

Sedangkan, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) neraca pembayaran berarti perbandingan penerimaan uang antara dua negara (dalam perdagangan dunia); daftar perkiraan yang terperinci tentang transaksi perdagangan yang diselenggarakan oleh negara dalam jangka waktu tertentu.Neraca pembayaran (balance of payment /BOP) adalah catatan yang dilakukan secara sistemik atas keseluruhan transaksi ekonomi yang dilakukan oleh suatu negara dengan negara lain yang berupa perdagangan barang dan jasa, transfer keuangan, dan moneter antara penduduk Indonesia dengan penduduk luar negeri selama satu periode tertentu.


Transaksi Neraca Pembayaran

Di Indonesia transaksi neraca pembayaran dikelompokkan menjadi tiga, yaitu transaksi berjalan, transaksi modal, dan transaksi finansial. Setiap transaksi memiliki peranannya masing-masing. Simak penjelasan tiga jenis transaksi neraca pembayaran sebagai berikut:


1. Transaksi berjalan

Transaksi berjalan adalah transaksi yang berkaitan dengan ekspor dan impor berupa barang dan jasa dalam kurun waktu satu tahun. 

a. Transaksi 

Transaksi barang meliputi transaksi ekspor dan impor barang yang digolongkan menjadi migas dan non migas. Karena adanya proses penerimaan pembayaran maka semua ekspor barang termasuk ke dalam transaksi kredit. Sedangkan impor barang termasuk ke dalam transaksi debit karena menimbulkan kewajiban pembayaran kepada negara lain.

b. Transaksi jasa

Transaksi jasa meliputi penyediaan jasa dilakukan oleh penduduk Indonesia kepada penduduk luar negeri (ekspor) dan penduduk luar negeri kepada penduduk Indonesia (impor). Transportasi internasional dan perjalanan (travel) merupakan bagian dari transaksi jasa.

c. Pendapatan primer

Pendapatan primer terdiri atas penerimaan dan pembayaran. Sedangkan pendapatan primer itu sendiri dapat diartikan sebagai perolehan atau hasil yang berasal dari penyediaan faktor produksi tenaga kerja dan modal finansial. Yang termasuk ke dalam pendapatan primer berupa dividen (kupon, diskon, bunga).

d. Pendapatan sekunder

Pendapatan sekunder terdiri atas penerimaan dan pembayaran. Yang termasuk ke dalam pendapatan sekunder berupa transfer penghasilan atau remitansi TKA/TKI dan transfer-transfer lainnya (hadiah, hibah, jasa, uang)


2. Transaksi modal

Transaksi modal biasanya dipakai untuk mencatat hasil bersih yang diperoleh dari transaksi pengeluaran dan pendapatan modal. Transaksi modal terdiri dari aset tetap dan hibah investasi. Sebagian besar transaksi modal berupa transfer modal.


3. Transaksi finansial

Transaksi finansial adalah transaksi yang memberitahukan perubahan kepemilikan aset dan kewajiban finansial luar negeri dalam waktu satu periode. Adapun kategori-kategori yang ada di transaksi finansial, yaitu investasi langsung, investasi portofolio, derivatif finansial, dan investasi lainnya. 

a. Investasi langsung (Direct Investment)

Investasi langsung adalah investasi yang dilakukan investor dengan menanamkan modalnya yang bertujuan untuk berinvestasi dalam jangka panjang di suatu perusahaan Indonesia atau luar negeri. Modal yang semestinya ditanam cukup besar sekitar 10% dari total modal perusahaan.

b. Investasi portofolio (Portfolio Investment)

Investasi portofolio adalah investasi yang keuntungannya didapatkan dari investasi di surat-surat berharga. Investasi ini bersifat jangka pendek.

c. Derivatif finansial

Derivatif finansial adalah dokumen yang berisi tentang pencatatan derivatif yang didapatkan dari instrumen finansial yang meliputi option (warrant) dan derivatif lainnya (forward, future, dan swap).

d. Investasi lainnya

Yang termasuk ke dalam investasi lainnya adalah semua jenis finansial yang tidak termasuk ke dalam tiga kategori sebelumnya. Pada sisi kewajiban, sebagian besar investasi lainnya meliputi pinjaman luar negeri baik itu pemerintah atau swasta dan hutang dagang (trade credit) yang didapatkan dari eksportir barang dan jasa di luar negeri.


Komentar